Sebelum pembentukan ASEAN pada tahun 1967, Asia Tenggara adalah kawasan yang dilanda oleh ketegangan politik dan konflik bersenjata yang sering kali dipicu oleh persaingan kekuasaan global antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet, serta berbagai perselisihan internal di antara negara-negara di kawasan tersebut.
Perang Vietnam yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara dan kehadiran pasukan asing di kawasan tersebut, menimbulkan kekhawatiran akan stabilitas regional dan keamanan
Merujuk dari IdiDenpasar.ID, kebutuhan akan pembangunan ekonomi dan social waktu itu juga menjadi prioritas bagi negara-negara Asia Tenggara yang baru merdeka atau sedang berjuang untuk mencapai kemandirian.
Dalam upaya untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, ada peran Indonesia dalam berdirinya ASEAN. Pemimpin-pemimpin di Asia Tenggara mulai merancang rencana untuk membentuk sebuah organisasi regional yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama politik, ekonomi, sosial, dan keamanan di antara negara-negara anggotanya.
Pembentukan organisasi ini merupakan langkah penting dalam upaya meningkatkan kerjasama regional di Asia Tenggara. Sejarah berdirinya ASEAN dapat dirunut kembali ke beberapa faktor utama:
Konteks Perang Dingin
Pada saat itu, Asia Tenggara sedang menghadapi tantangan besar dari persaingan antara Blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan Blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet.
Di tengah ketegangan global ini, negara-negara Asia Tenggara merasa perlu untuk membentuk suatu organisasi yang dapat memperkuat posisi mereka di tingkat regional dan internasional.
Upaya untuk Mencegah Konflik dan Meningkatkan Kerjasama
Setelah berbagai konflik di kawasan Asia Tenggara, termasuk Perang Vietnam dan konflik-konflik di wilayah tersebut, negara-negara Asia Tenggara menyadari pentingnya kerjasama yang lebih erat untuk mencegah konflik di antara mereka sendiri serta mempromosikan perdamaian dan stabilitas.
Kebutuhan Ekonomi dan Pembangunan
Negara-negara Asia Tenggara menyadari bahwa dengan bekerja sama, mereka dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di kawasan tersebut.
Kerjasama dalam bidang perdagangan, investasi, dan pengembangan infrastruktur dianggap sebagai langkah-langkah penting untuk memajukan ekonomi masing-masing negara.
Konferensi Bangkok 1967
Konferensi di Bangkok pada tahun 1967 memainkan peran penting dalam pembentukan ASEAN.
Di konferensi tersebut, lima negara Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand, sepakat untuk membentuk organisasi regional yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama politik, ekonomi, dan sosial di antara mereka.
Deklarasi Bangkok yang dihasilkan dari konferensi tersebut merupakan dasar pembentukan ASEAN.
Dengan demikian, ASEAN didirikan sebagai hasil dari kesadaran bersama akan kebutuhan akan kerjasama regional yang lebih erat di Asia Tenggara, serta sebagai respons terhadap tantangan politik, ekonomi, dan keamanan yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan tersebut.
Sejak didirikan, ASEAN telah berkembang menjadi salah satu organisasi regional terkemuka di dunia dengan fokus pada kerjasama politik, ekonomi, sosial, dan keamanan.