Methylene Chloride, juga dikenal sebagai diklorometana, merupakan senyawa kimia yang banyak digunakan di berbagai industri seperti farmasi, tekstil, hingga otomotif.
Seiring meningkatnya aktivitas manufaktur dan kebutuhan akan pelarut industri, permintaan grosir terhadap bahan kimia ini pun terus mengalami pertumbuhan.
Namun di balik tingginya permintaan, tidak sedikit pelaku industri yang justru melakukan kesalahan saat membeli Methylene Chloride.
Kesalahan ini bisa menyebabkan pemborosan anggaran, penurunan efisiensi produksi, hingga munculnya risiko keselamatan kerja.
Berikut lima kesalahan umum yang sering terjadi saat membeli Methylene Chloride, lengkap dengan tips untuk menghindarinya:
1. Tidak Mengecek Kualitas Produk Secara Mendalam
Harga murah memang menggoda, tetapi kualitas tetap harus menjadi prioritas.
Methylene Chloride dengan kualitas rendah dapat mengganggu kestabilan proses produksi, menurunkan hasil akhir, bahkan menimbulkan potensi bahaya dalam penggunaan.
Oleh karena itu, sangat penting memastikan bahwa produk telah melalui uji mutu, bersertifikat, dan sesuai dengan standar industri yang berlaku.
Mintalah data spesifikasi teknis dan hasil uji laboratorium dari distributor sebelum melakukan pembelian.
2. Mengabaikan Legalitas dan Reputasi Distributor
Membeli dari distributor yang tidak memiliki izin resmi atau pengalaman di bidang bahan kimia industri bisa sangat berisiko.
Produk tanpa legalitas berpotensi tidak sesuai regulasi atau bahkan palsu.
Sebaiknya pilih distributor Methylene Chloride terpercaya seperti PT Mulya Adhi Paramita, yang dikenal berpengalaman dan memiliki rekam jejak positif dalam penyediaan bahan kimia untuk berbagai sektor industri. Reputasi yang baik akan menjamin kualitas produk dan keandalan layanan.
3. Tidak Menyesuaikan Spesifikasi dengan Kebutuhan Industri
Methylene Chloride tersedia dalam berbagai tingkat kemurnian dan formulasi tergantung kebutuhan industrinya.
Industri farmasi, misalnya, memerlukan spesifikasi berbeda dari industri pengolahan plastik atau pelapisan logam.
Kesalahan dalam memilih spesifikasi bisa menyebabkan ketidaksesuaian dalam hasil akhir atau bahkan kerusakan peralatan.
Pastikan spesifikasi produk sesuai dengan kebutuhan proses yang dijalankan, dan konsultasikan dengan distributor yang memahami teknis penggunaan di lapangan.
4. Melewatkan Penanganan dan Penyimpanan yang Sesuai
Banyak pembeli yang hanya fokus pada pengadaan tanpa memperhatikan cara penyimpanan dan penanganannya.
Padahal, Methylene Chloride bersifat mudah menguap dan harus diperlakukan dengan protokol keselamatan tertentu.
Berikut hal-hal penting yang perlu diperhatikan:
- Simpan di ruangan sejuk dengan ventilasi cukup.
- Hindari paparan langsung terhadap sinar matahari atau suhu tinggi.
- Gunakan wadah yang tertutup rapat dan tahan bahan kimia.
- Pekerja harus menggunakan pelindung seperti masker, sarung tangan, dan kacamata pelindung saat menangani produk ini.
Kesalahan dalam penyimpanan tidak hanya menyebabkan kerugian materi, tapi juga dapat membahayakan keselamatan tenaga kerja.
5. Tidak Memperhitungkan Layanan Purna Jual dan Dukungan Teknis
Pembelian grosir bahan kimia seharusnya mencakup dukungan teknis dan layanan purna jual yang mumpuni.
Hal ini sering diabaikan, terutama jika fokus hanya pada harga. Padahal, distributor yang baik akan menyediakan konsultasi teknis, bantuan saat terjadi kendala, dan memastikan pengiriman tepat waktu.
Contohnya, distributor seperti PT Mulya Adhi Paramita, tidak hanya menyediakan produk berkualitas tinggi, tetapi juga dukungan profesional bagi pelanggan industri yang membutuhkan layanan lanjutan secara berkelanjutan.